Cari Sesuatu ?

Google

Tuesday, March 16, 2010

FILSAFAT ILMU: ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI, DAN LOGIKA ILMU PENGETAHUAN

Sebelumnya telah diterbitkan (2007-2008) dengan judul Filsafat Ilmu dan Logika. Pada penerbitan ini, judul diubah sesuai dengan isi yang terdapat didalamnya, sehingga judul yang dipilih adalah, Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. Judul ini menurut penulisnya dianggap tepat dan lengkap karena judul menyerminkan landasan utama dalam membahas filsafat ilmu, melalui empat pilar utamanya. Terkait denganjudul bahasan berpusar pada Bab keempat, bab kelima dan bab ketujuh.
Bab keempat, menjelaskan tentang landasan penelaahan ilmu, dan yang dibahas meliputi ontologi, epistemologi, aksiologi, yang selanjutnya dikaitkan dengan signifikansi ilmu pengetahuan kembali ke filsafat. Selanjutnya bab empat ini juga membentangkan relevansi Ontologi, Epitemologi dan Aksiologi dengan Ilmu Politik. Relevansi Ontologi, epistemologi dan aksiologi juga dikaitkan dengan Ilmu antropologi. Gudang filsafat ini tertarik untuk membahas kedua relevansi tersebut.
Bab kelima, menjelaskan tentang struktur atau bangunan ilmu pengetahuan terdiri dari: metode ilmiah; teori; hipotesis; logika, data informasi, pembuktian, evaluasi dan paradigma
Bab ketujuh membahas tentang logika ilmu dan metode berfikir dan metode ilmiah, engertian metode berfikirbilmiah logika, pengertian logika dan penlaran ilmiah, macam-macam logika, kegunaan logika, bahasa keilmuan, model dan kriteria motode berfikir ilmiah, metode berfikir rasional: asas dalam berpikir, serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode rasional.
RELEVANSI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI TERHADAP ILMU POLITIK DAN ANTROPOLOGI.
Buku ini mengangkat Relevensi pilar keilmua Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi dikaitkan dengan Ilmu Politik dan Antropologi, tentunya memiliki alasan kuat mengapa hanya dikaitkan dengan Ilmu Politik dan Antropologi?
Gudang Filsafat ini memandang bahwa buku ini sengaja dirancang untuk kebutuhan pembelajaran mahasiswa di departemen Antropologi dan Ilmu-ilmu Politik. Barangkali inilah yang mendorong diunggahnya relevansi Antropologi dan Ilmu Politik terhadap pilar keilmuan (Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi).
Selanjutnya tingkat relevansi diurai jelas sebagai berikut:
Dasar ontologi ilmu. Pada latar filsafat diperlukan dasar ontologis dari ilmu politik. Adapun...belum tuntas.
Data buku
JUDUL: Filsafat Ilmu : ontologi, Epistemologi ,Aksi0ologi dan Logika Ilmu Pengethauan
PENULIS: Drs.H. Muhammad Adib, MA
PENERBIT: Pustaka Pelajar Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167. tELP: (0274) 381542. E-mail; pustakapelajar@telkom,net
ISBN: 978-602-8479-93-6
TEBAL: xxv + 280 halaman; 21 cm
CETAKAN: Edisi ke 2 Cet Pertama Pebruari 2010
[]

FILSAFAT ILMU

Buku ini didesain sebagai wacana filsafati untuk siapa saja yang tertarik untuk mengembangkan wawasan filsafati. Tidak ada segmen khusus, namun bagi siapa saja yang sesungguhnya berminat di ranah filsafat utamanya filsafat ilmu, buku ini akan memberikan bantuan. Melalui buku maka refleksi pikir yang mendasar dan integral terkait hakikat ilmu pengetahuan akan mudah dipahami. Dengan tidak terasa akan trampil dalam menilai metode-metode pemikiran ilmiah, sekaligus juga akan memproses sikap ilmiah. Materi dalam buku ini disusun berdasarkan pendekatan/sistematika filsafat ilmu :Ontologi, Epistemologi, dan aksiologi. Adapun cakupan meteri yang dibentangkan buku ini antara lain:
  • Sejarah perkembangan ilmu
  • Filsafat, ilmu dan filsafat lmu
  • Dasar-dasar pengetahuan
  • Dimensi Keilmuan
  • Sarana berfikir ilmiah
  • Ilmu dan teknologi
  • Ilmu dalam strategi insani
[]. CATATAN RINGAN YANG MEMBANTU.
(Manfaat mempelajari filsafat)
  • Filsafat menolong mendidik, membangun diri kita sendiri: dengan berpikir lebih mendalam, kita mengalamai dan menyadari kerohkanian kita. Rahasia hidup yang kita selidiki justru memaksa kita berpikir, untuk hidup dengan sesadar-sadarnya, dan memberikan isi kepada hidup kiota sendiri.
  • Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoaln, apalagi melihat pemecahannya. Dalam filsafat kita dilatih melihat lalu apa yang menjadi persoalan, dan ini merupakan syarat mutlak untuk memecahkannya
  • Filsafat memberikan pandangan yang luas, membendung akuisme dan akusentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan si aku)
  • Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri, hingga kita tak hanya ikut-ikutan, membuntut pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, mempunyai pendapat sendiri, berdiri sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
  • Filsafat memberikan dasatr-dasar, baik untuyk hidup kita sendiri (terutama dalam etrika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa,ilmu mendidik, dll
(Manfaat mempelajari filsafat ilmu)
Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Maknanya seorang ilmuwan harus memilki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipistik, yakni menganggap hanya pendapatnya yang paling benar
Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengritik asumsi dan metode keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan para ilmuwan menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmuu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang sesuai diperlukan di sini adalah menerapkan metode ilmiah yang sesuai yang sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan, bukan sebaliknya.
Data buku
JUDUL
(Belum tuntas)