Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu
Sedang berfilsafat dimulai dengan kedua-duanya.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat berati mengoreksi diri, semacam keberanian berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah terjangkau.
Karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang-orang ilmuwan tidak lekas puas mengenai ilmu yang hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral dan kaitan ilmu dengan agama. Dia ingin yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan bagi dirinya.
Karakter berfikir filsafat yang kedua adalah mendasar, artinya setiap ilmu yang ada tak lagi dipercaya sebagai kebenaran. Kebenarannya dipertanyakan, mengapa ilmu itu bisa benar, dan apa yang dimaksud dengan kebenaran di sini.
Menikmati Filsafat yang mengasyikkan, memburu pengetahuan dengan meragukan setiap pengetahuan dan meyakini keraguan tas segala hal melalui berbagai pertanyaan yang dijawabnya sendiri.
ISTIMEWA BUKU INI
Buku ini termasuk kategori istimewa, karena merupakan buku filsafat ilmu yang memberikan ringkasan dari apa yang dibahas. Tepatnya pada halaman 231 - 242, buku ini meringkas sajian serta menyederhanakan. Sangat cocok untuk mahasiswa yang sedang mengulang, karena tidak lulus ujian.
Data BuKu
JUDUL: Filsafat Ilmu: kontemplasi Filosofis tentang Seluk Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan
PENULIS: Drs. Beni Ahmad Saebani, MSi
PENERBIT: CV. Pustaka Setia. Jl. BKR [Lingkar Selatan] No. 162-164. Telp: 022-5210588. Bandung 40253.
CETAKAN: Pertama Februari 2009
TEBAL: 264 halaman ; 16,5 x 23,5 cm
ISBN: 978-979-730-941-1
No comments:
Post a Comment