Cari Sesuatu ?

Google

Sunday, November 5, 2017

FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU [Sebuah terminologi]



FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU
[Sebuah terminologi]
Filsafat dan Ilmu- Filsafat Ilmu Sistematika- Filsafat iImu


TUJUAN PERKULIAHAN UMUM

Mahasiswa memahami falsafah keilmuan sebagai pisau analisa untuk memberikan solusi menghadapi problematik keilmuan

TUJUAN PERKULIAHAN KHUSUS 
Mahasiswa dapat menjelaskan terminologi filsafat ilmu 
Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok kajian filsafat ilmu 
Mahasiswa dapat menjelaskan sistematika filsafat ilmu




Filsafat Dan Ilmu

Istilah filsafat atau falsafah memiliki banyak arti. Menurut Socrates, filsafat merupakan cara berpikir secara radikal dan menyeluruh [holistic] atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.

Filsafat dalam peranya tidak bertugas menjawab pertanyaan yang muncul dalam kehidupan, namun justru mempersoalkan jawaban yang diberikan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa berfilsafat adalah berpikir radikal [hingga sampai ke-akarnya], menyeluruh dan mendasar.
Wiil Durant adalah seorang-orang yang menggambarkan filsafat sebagai pasukan marinir yang sedang merebut sebuah pantai. Setelah pantai berhasil dikuasai, pasukan infanteri selajutya mempersilakan mendarat. pasukan infanteri adalah  merupakan, “pengetahuan “ yang diantaranya “ilmu”.
Dari realita itulah nampak bahwa ilmu berasal dari filsafat, perkembangan ilmu senantiasa dirintis oleh filsafat. Oleh karena itu untuk memahami ilmu terlebih dahulu harus memahami filsafat.
Filsafat mendorong orang untuk mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui.
Dinyatakan pula oleh Wiil Durant bahwa filsafat pada awalnya memiliki dua cabang, yakni :
  • filsafat alami [natural philosophy]
  • filsafat moral [moral philosophy]

Filsafat alami berkembang menjadi ilmu-ilmu alam sedangkan filsafat moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial.
Hal-hal yang menjadi kajian filsafat adalah :

  1. Logika
Logika adalah kajian yang mencari mana yang benar dan yang salah

  1. Etika
Etika adalah kajian yang mencari mana yang baik dan yang tidak baik

  1. Estetika
Estetika adalah kajian untuk menentukan mana yang indah dan mana yang tidak indah
  1. Metafisika
Metafisika adalah kajian yang termasuk ke dalam teori tentang ada atau tentang tidak ada, hakikat keberadaan suatu zat, hakikat pikiran, dan kaitan antara pikiran dan zat.

  1. Politik
Politik adalah kajian mengenai organisasi pemerintahan yang ideal.

 
Simpulan singkat yang kita peroleh adalah :


·         Filsafat bersifat menyeluruh, mendasar dan spekulatif, sedangkan cakupan filsafat hanyalah hal-hal yang bersifat umum.

  • Ilmu memiliki cakupan yang lebih sempit dari filsafat, namun memiliki kedalam dan lebih tuntas. Ilmu mengalami perkembangan, yakni perkembangan tahapan awal dan tahapan akhir. Pada tahapan awal ilmu masih menggunakan norma filsafat sebagai dasarnya dan metode yang digunakan adalah metode normatif dan deduktif. Tahapan berikutnya ilmu menggunakan temuan-temuan sebagai dasarnya dan menyatakan dirinya sebagai sesuatu yang otonom/lepas dari filsafat, dengan menggunakan metode deduktif dan induktif.


FILSAFAT ILMU


Yang dimaksud dengan filsafat ilmu adalah studi sistematik mengenai sifat hakikat ilmu, khususnya yang berkenaan dengan metodenya dan kedudukannya di dalam skema umum disiplin ilmu.
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapatlah dicermati rangkuman ranah telaah yang tercakup dalam filsafat ilmu, seperti berikut :

·         Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap symbol-symbol yang digunakan, dan terhadap struktur penalaran tentang system symbol yang digunakan. Telaah kritis diarahkan untuk mengkaji ilmu empirik dan juga ilmu rasional, juga untuk membahas studi-studi bidang etika dan estetika, studi sejarah, antropologi, geologi dll.
 Metode yang diangkat biasanya dinyatakan  dengan istilah induktif, deduktif, hipotesis, data, penemuan dan verifikasi. Selanjutnya secara mendalam dinyatakan dengan istilah ekperimentasi,  pengukuran, klasifikasi, dan idealisasi.

·         Filsafat ilmu adalah suatu upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep dan upaya membuka tabir dasar-dasar empiris (ke-empirisan) dan dasar-dasar rasional (ke-rasionalan). Aspek filsafat sangat erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan etimologis. Sehingga peran yang dilakukan adalah ganda. Pada sisi pertama filsafat ilmu mencakup analisis kritis terhadap “anggapan dasar”, seperti  waktu, ruang, jumlah /kuantitas, mutu/kualitas dan hukum. Sisi lain filsafat ilmu menelaah keyakinan menganai penalaran proses-proses alami.

·         Filsafat ilmu merupakan studi gabungan yang terdiri dari beberapa kajian, yang diajukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. Juga berperan untuk menganalisis hubungan atau antar hubungan yang ada pada kajian satu terhadap kajian yang lain.



BEBERAPA TERMINOLOGI FILSAFAT ILMU


  • Menurut Robert Ackermann :
Sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini yang membandingkan dengan pendapat terdahulu yang telah dibuktikan

  • Lewis White Beck:
Mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan

  • Cornelius Benyamin
Cabang pengetahuan filsafati yang menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya, praanggapan-praanggapannya , serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang intelektual

  • May Brobeck :
Sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukiasan , dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.




TUJUAN FILSAFAT ILMU


·         Sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah

·         Usaha merefleksi , menguji, menkritik asumsi dan metode keilmuan


·         Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Karena setiap metode ilmiah keilmuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan rasional.


MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN


1.      Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme ilmu pengetahuan.

2.      Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai epistemologis. Melalaui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap ilmiah


3.      Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan perindustrian dalam batasan axiology. Melalui paradigma axiologis diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab. Ilmu pengetahuan dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk kepentungan manusia, namun juga untuk kepentingan obyek alam sebagai sumber kehidupan

4.      Menyadarkan seorang-orang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara gading”, yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengkaitkan dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. Kenyataan sesungguhnya bahwa setiap aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat dilepaskan dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan


  

CATATAN PERIHAL ILMU PENGETAHUAN


1.      Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tidak lagi merupakan misteri. Penjelasan ini akan memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang akan terjadi

2.      Ilmu dankebenaran ibarat dua sisi dari sekeping mata uang [two sides of some coin]. Dengan kata lain, “ if one were to speak about truth or reality one has to investigate how to know what reality is”

3.      Netralitas ilmu: Ilmu itu sendiri bersifat netral tidak mengenal baik atau buruk, dan si pemilik pengetahuan itulah yang mempunyai sikap.

4.      Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang sebagai konsekuensi dari usaha-usaha manusia baik untuk memahami realitas kehidupan dan alam semesta maupun untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapi, serta mengembangkan dan melestarikan hasil-hasil yang dicapai manusia sebelumnya.

5.      Dikatakan oleh Einstein, “bahwa ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta apapun juga teori yang disusun diantara mereka”


EXIRCISE

Diskusikan dan lakukan refleksi:

1. Filsafat ilmu memiliki potensi dalam meningkatkan harkat martabat manusia, oleh karenanya sangat relevan dikaji untuk mahasiswa pascasarjana
2.   Filsafat ilmu menjamin pola sikap cinta kebijakan [love of wisdom]


RUJUKAN YANG DIGUNAKAN




Ahmad Tafsir [2004] Filsafat Ilmu [mengurai Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Pengetahuan] : PT Remaja Rosda Karya Jakartaà  35-59
Alex Lanur OFM  [1993] Hakikat Pengertahuan dan Cara Kerja Ilmu-ilmu : Penerbit  PT Gramedia Pustaka Utama Jakartaà 13:52
Conny Semiawan, Dkk [2005] Panorama Filsafat Ilmu [Landasan pengembangan ilmu sepanjang Zaman] : Penerbit Teraju [PT Mizan Publika]  Bandung à Bab IX .107: 123
Rizal Muntansyir [2001] Filsafat Ilmu : Pustaka Pelajar Jakarta . àBab I ; 1:26, Bab  II 42:49
Shah AB[1986] Metodologi Ilmu Pengetahuan : Yayasan Obor Indoensia – PT Karya Uniper Jakarta à Bab III  24:30





 

No comments: