[Pengantar Dilsafat Ilmu Pengetahuan ]
JUDUL: Epistemologi dasar [Pengantar Filsafat Pengetahuan]
PENULIS: J.Sudarminta
PENERBIT : Kanisius. Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281. Kotak Pos 1125/Yk Telp. [0274] 588783, 565996. Website: http://www.kanisiusmedia.com/. E-mail : office@kanisiusmedia.com
CETAKAN : I—2002
ISBN: 979-21-0181-0
TEBAL: 196 hlm.
TERMINOLOGI:
Cabang ilmu filsafat yang secara khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan disebut Epistemologi. Istilah “epistemologis” sendiri berasal dari kata Yunani episteme=pengetahuan dan logis=perkataan, pikiran, ilmu. Kata”episteme” dalam bahasa Yunani berasal dari kata kerja epistamai, artinya mendudukan, menempatkan, atau meletakkan. Maka, harfiah episteme bearti pengetahuan sebaya upaya intelektual untuk “menempatkan sesuatu dalam kedudukan seteptnya.” Selain kata “episteme”, untuk kata “pengetahuan” dalam bahasa Yunani juga dipakai kata “gnosis”, maka istilah epistemologi’ dalam sejarah pernah juga dipakai kata”gnosis”, maka istilah “epistemology” dalam sejarah pernah juga disebut “gnoseologi”. Sebagai kajian kritis filosofis yang membuat telaah kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoritis pengetahuan, epistemology kadang juga disebut teori pengetahuan [theory of knowledge; erkentnistheorie]
MAKSUD KAJIAN
Epistemologi bermaksud mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari pengetahuan manusia. Bagaimana pengetahuan itu pada dasarnya diperoleh dan diuji kebenarnnya?Manakah ruang lingkup atau batas-batas kemampuan manusia untuk mengetahui ?
Epistemologi juga bermaksud mengkaji pengandaian-pengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari dimungkinkannya pengetahuan itu. Epistemologi juga mencoba memberi pertanggungjawaban rasional terhadap klaim kebenaran dan obyektivitasnya.
Dari maksud itu, maka Epistemologi dapat dinyatakan suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif, normative, dan kritis. Evaluatif berarti bersifat menilai. Epsitemologi menilai apakah keyakinan, sikap, pernyataan pendapat, teori pengatahuan dapat dibenarkan, diajamin kebenarannya, atau memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan secara nalar.
RASIONAL MENGAPA MEMPELAJARI EPISTEMOLOGI
Sekurang-kurangnya ada tiga alas an yang dapat dikemukakan mengapa epistemology perlu dipelajari.
- Alasan pertama: berangkat dari pertimbangan strategis
- Alasan kedua; dari pertimbangan kebudayaan
- Alasan ketiga: berangkatdari pertimbangan pendidikan.
Pertimbangan Strategis: Pengetahuan adalah kekuasaan [Knoledge is power. Pengetahuan mempunyai daya kekuatan untuk mengubah keadaan. “Apabila pengetahuan adalah suatu kekuatan yang telah dan akan terus membentuk kebudayaan, menggerakan dan mengubah dunia, sudah semestinyalah apabila kita berusaha memahami apa itu pengethauan, apa sifat dan hakikatnya , apa daya dan ketebatasnnya, apa kemungkinan permasalahannya.
Pertimbangan Kebudayaan: Mempelajari epistemology diperlukan pertama-tama untuk mengungkap pandangan epistemologis yang sesungguhnya ada dan terkandung dalam setiap kebudayaan. Setiap kebudayaan, entah secara implicit ataupun ekplisit, entah hanya lisan atau tulisan , entah secara sistematis ataupun tidak, selalu memuat pandangan tentang pengetahuan.
Pertimbangan pendidikan: berdasarkan pertimbangan pendidikan epistemology perlu dipelajarai karena manfaatnya untuk bidang pendidikan. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk membantu peserta didik mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup dan ketrampilan hidup, tidak dapat lepas dari penguasaan pengetahuan. Proses Belajar Mengajar dalam konteks pendidikan selalau memuat unsure penyampaian pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai.
No comments:
Post a Comment