B. Arief Sidharta membuat manfaat dalam kehidupannya, serta mengisi keunikan diri dengan aktivitas yang jarang dilakukan orang lain pada umumnya. Selalu dalam kehidupnya dijalani dengan penuh pemikiran yang reflektif, sebagai bukti ketika memperingati ulang tahunnya yang ke 70, tetap membuat pancaran yang bermanfaat kepada sesamanya. Ulang tahunnya ditandai dengan meluncurnya sebuah buku filsafat.
Buku yang dinganu dari kempulan tulisan ini berkutak dengan masalah filsafat, dari empat tulisan, terdapat tiga tulisan yang mengkhususkan pada filsafat ilmu. Tiga tulisan itu ialah:- Apakah filsafat ilmu itu?
- Filsafat Ilmu
- Konsep Ilmu
Filsafat ilmu dikupas dengan tahapan rincian sebagai berikut:
- Tujuan Ilmu [The goal of science]
- Penjelasan ilmiah [Scientific exolanation]
- Teori dan hukum ilmiah [ Scientific theories and law]
- Teori observasi [Theory and observasion]
- Penilaian dan demarkasi [Assessment and demarcation]
- Kesatuan ilmu [The unity of Science]
- Apakah ilmu itu?
- Metode ilmu
- Sikaplmiah
- Klasifikasi ilmu pengetahuan
- Masalah bebas nilai dan ilmu
- Pertanggungjawaban ilmu dan etika
- Konsep ilmu dalam filsafat ilmu dewasa ini
- Konstruksi ilmu
- Jenis-jenis ilmu
- Kedudukan ilmu hukum.
JUDUL : Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu
PENULIS : B.Arief Sidharta [Editor]
PENERBIT: Pustaka Sutra.
ISBN-13: 978-979-16086-4-0
CETAKAN: I- April 2008
TEBAL: 114 hlm.
SADAPAN RINGKAS:
[halaman 80]
Bebera ciri pokok yang terdapat dari pengertian ilmu yakni:
- Ilmu itu bersifat rasional, artinya proses pemikiran yang berlangsung dalam ilmu itu harus dan hanya tunduk pada hukum-hukum logika
- Ilmu itu bersifat empirikal, artinya kesimpulan-kesimpulan yang ditariknya dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau verivikasi pencaindera manusia. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan, bahwa ilmu harus menerima prasuposisi-prasuposisi atau kebenaran-kebenaran tertentu, sebagai titik tolak atau dasar, yang dapat atau tidak perlu diverifikasikan oleh pancaindera manusia. Prasuposisi-prasuposisi ini diperoleh dari filsafat, misalnya kaidah-kaidah hukum logika dan hukum kausalitas
- Ilmu bersifat sistematikal, yakni cara kerjanya runtut berdasarkan patokan tertentu [metodikal] yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan, dan hasilnya berupa fakta-fakta yang relevan dalam bidang yang ditelaahnya harus disusun dalam suatu kebulatan yang konsisten
- Ilmu bersifat umum dan terbuka, artinya harus dapat dipelajari oleh tiap orang; jadi tidak bersifat esoterik [terbatas hanya bagi sekolompok orang tertentu]
- Ilmu bersifat akumulatif, yakni kebenaran diperoleh selalu dapat dijadikan dasar untuk memperoleh kebenaran baru.
Tiga perangkat Kriteria:
[Halaman 105]
Menurut Harold Berman, keberadaan ilmu harus memenuhi tiga perangkat kreteria, antara lain yakni:
- Kriteria Metodologikal
- Kriteria Nilai
- Kriteria Sosiologikal
Dalam peritilah metodologi, ilmu dalam arti modern dapat didefiniskan sebagai berikut:
- seperangkat pengethuan yang terintegrasi
- yang di dalamnya kejadian-kejadian atau gejala khusu secara sistematis dijelaskan
- dalam peristilahan asas-asas dan kebenaran umum
- pengetahuan tentang gejala, asas dan kebenaran umum [hukum] itu diproleh sebagai kombinasi:
- Hipotesis-verifiksi
- sejauh dimunkinkan : eksperimen
- metode ilmiah penelitian dan sistematisasi, emskipun memiliki ciri-ciri umum yang sama, anmun tidak sama untuk semua ilmu, melainkan harus disesuaikan pada jenis-jenis khas kejadian atau gejala yang menjadi pokok telaah ilmu yang bersangkutan
Ilmu dalam kegaitannya harus mengacu primis-primis nilai :
- obyektivitas ilmiah
- bebas pamrih [disinterestedness]
- skeptisisme terorganisasi
- toleransi terhadap kekeliruan
- keterbukaan terhadap kebenaran ilmiah baru
- Pembentukan komunitas ilmuwan, dalam rangka tanggung jawab kolektif berkenaan dengan pelaksanaan penelitian, pelatihan/pendidikan anggota baru, berbagi pengetahuan ilmiah [publikasi], dan otensitas pencapaian ilmiah di dalam dan di luar disiplin
- Penautan berbagai disiplin ilmiah dalam komuniats penstudi
- Status sosial yang menyandang hak istimewa komuniats para ilmuawan, misalnya kebebasab pengajaran dan penelitian, dan tanggung njawab memberikan pelayanan demi ilmu itu sendiri, metodenya, nilai-nilai dan fungsi sosialnya
[disadap hanya sebagian]
No comments:
Post a Comment