Cari Sesuatu ?

Google

Tuesday, November 11, 2008

PINTU MASUK DUNIA FILSAFAT: Dr. HARRY HAMERSA


Mempelajari filsafat orang mengatakan susah, mendengar kata filsafat gudah gelisah, kini tentunya berbeda. Banyak kunci masuk filsafat dengan mudah. Studi filsafat seakan berangkat wisata ke sebuah pantai indah yang belum terjamah, orang boleh memberikan makna apa saja. Tidak ada batas yang hitam dan putih, yang ada hanya tajamnya sebuah refleksi. Memang filsafat sering dimitoskan sebagai materi kuliah yang sangat sulit, dan setiap orang harus memiliki talenta belajar yang khusus. Itu semua tidak selalu benar. Siapa saja tanpa mengenal perbedaan, apakah bertalenta, atau bukan, mempelajarai filsafat itu mudah. Karl popper pernah memotivasi kita melalui kata-kata. Semua orang adalah filsuf, termasuk kita semua.
Data Buku
JUDUL: Pintu Masuk Dunia Filsafat
PENULIS: Dr. Harry Hamersma
PENERBIT: KANISIUS. Jl. Cempaka 9 Deresan, Yogyakarta 55281 Kotak Pos 1125/YK. Yogyakarta 55281. Website: www.kanisiusmedia.com. E-mail: office@kanisiusmedia.com
ISBN: 978-979-413-188-6
CETAKAN: Edisi pertama terbit tahun 1981 [hingga cetakan ke - 23]
Edisi kedua tahun 2008
TEBAL : 80 halaman

Sampul belakang buku bertutur. Jika Anda ingin mencicipi dan berkenalan sejenak dengan ilmu pengetahuan yang disebut filsafat, yang kon adalah "ibu segala ilmu", buku ini adalah pintu masuk yang tepat. Dengan cara bertutur yang padat dan enak dibaca. Harry Hamersma akan menutun Anda dalam sebuah wista singkat intelektual yang penuh daya pikat.
Yang dibahas buku ini antara lain:
  • Filsafat dan ilmu pengetahuan
  • Ikhtisar sejara filsafat
  • Cabang-cabang filsafat
  • Mengapa belajar filsafat
  • Tugas filsafat menurut filsuf-filsuf
  • Petunjuk-petunjuk studi filsafat
Buku ini membedakan antara filsafat dan ilmu pengetahuan sebagai berikut
FILSAFAT:
Filsafat adalah pengethuan metodis , sistematis, dan koheren tentang seluruh kenyataan

ILMU PENGETAHUAN:
Ilmu pengetahuan adalah pengethuan metodis, sistematis, dan koheren [bertalian] tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan

MENGAPA ORANG BERFILSAFAT
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat: keharanan, kesangsian dan kesadaran keterbatasan.

Keheranan:
Banyak filsuf menunjuk rasa heran [Yunani : thaumasia] sebagai asal filsafat. Plato, misalnya, mengatakan: "MAta kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat."Pada kuburan Immanuel Kant [1725-1824] tertulis "coelum stellum suora me, lex moralis intra me". Kedua gejala yang paling mengherankan, menurut Kant, adalah "langit berbintang di atasnya" dan "hukum moral dalam hatinya"

Kesangsian:
Filsuf-filsuf lain seperti Augustinus [354-430] dan Descartes [1596-1650], menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran. Manusia heran kemudian ia ragu-ragu. Apakah ia tidak ditipu oleh pancainderanya kalau ia heran? Apakah kita tidak hanya melihat yang ingin kita lihat? Di mana dapat di temukan kepastian, karena dunia ini penuh macam-macam pendapat, keyakinan dan intepretasi? Sikap ini, sikap skeptis[Yunani: penyelidikan], sangat berguna untuk menemukan suatu titik pangkal yang tidak da pat diragukan lagi. Titik pangkal ini dapat berfungsi sebagai dasar untuk semua pengetahuan lebih lanjut.

Kesadaran akan keterbatasan:
Filsuf-filsuf lainnya lagi mengatakan bahwa manusia mulai berfilsafat ketika ia menyadari betapa kecil dan lemah dirinya bila dibandingkan dengan alam semesta sekelilingnya. Semakin manusia terpukau oleh keterhinggaan sekelilingnya, semakin ia heran akan eksistensinya. Dengan keterbatasan itu manusia terdorong untuk berupaya mengatasi segenap kegagalan, kelemahan atau problema lainnya.

Cabang Filsafat:
Cabang-cabang filsafat menurut buku ini terbagi atas empat kelompok yakni:
  1. Filsafat tentang pengetahuan yang terdiri dari[ epistemologi, logika, dan kritik ilmu-ilmu]
  2. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan, yang terdiri dari metafisika umum [ ontologi] dan metafisika khusu [teologi metafisik, antropologi, kosmologi]
  3. Filsafat tentang tindakan, yang terdiri dari etika dan etestika;
  4. Sejarah filsatat
Buku ini juga membentangkan ikhtisar sejarah filsafat, juga meneropong bagaimana implementasi filsafat dalam praktik.

No comments: